Buku Panduan Pembelajaran Mendalam PAUD (Deep Learning) berupa “Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu Untuk Semua”. Dunia pendidikan di Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan yang semakin kompleks. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, disertai dengan dinamika sosial yang terus berubah, menuntut sistem pendidikan untuk beradaptasi dan menyiapkan generasi muda yang mampu menghadapi berbagai perubahan.
Dalam menghadapi tantangan ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia telah menyusun Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam (PM) sebagai landasan untuk meningkatkan proses dan mutu pembelajaran di Indonesia.
Apa itu Pembelajaran Mendalam?
Pembelajaran Mendalam (PM) didefinisikan sebagai pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Melalui PM, peserta didik diajak untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata.
Kerangka kerja PM terdiri dari empat komponen utama:
- Dimensi Profil Lulusan: PM berfokus pada pengembangan delapan dimensi kompetensi lulusan, yaitu keimanan dan ketakwaan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.
- Prinsip Pembelajaran: PM dilandasi oleh tiga prinsip utama, yaitu pembelajaran yang berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful).
- Pengalaman Belajar: Peserta didik dalam PM akan melalui tiga tahapan pengalaman belajar, yaitu memahami, mengaplikasi, dan merefleksi.
- Kerangka Pembelajaran: Implementasi PM didukung oleh praktik pedagogis progresif oleh guru, lingkungan belajar yang kondusif, pemanfaatan teknologi digital, serta kemitraan pembelajaran yang optimal.
Landasan Filosofis dan Teoretis PM
Pembelajaran Mendalam sejalan dengan pemikiran para filsuf pendidikan Indonesia, seperti Ki Hajar Dewantara, K.H. Ahmad Dahlan, dan K.H. Hasyim Asy’ari. Mereka menekankan bahwa pendidikan harus berorientasi pada kemandirian peserta didik, pembentukan karakter, dan pemberdayaan manusia untuk berkontribusi positif pada masyarakat.
Secara teoretis, PM berlandaskan pada teori belajar konstruktivisme, yang menekankan bahwa pembelajaran terjadi melalui proses aktif membangun pengetahuan. Selain itu, PM juga didasarkan pada teori pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) yang dikembangkan oleh David A. Kolb, di mana peserta didik belajar melalui refleksi, konseptualisasi, dan eksperimen.
Implementasi PM di Indonesia
Meskipun pendekatan pembelajaran yang serupa dengan PM, seperti CBSA, PAKEM, dan PAIKEM, telah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1970-an, implementasinya masih menghadapi berbagai kendala. Oleh karena itu, PM hadir sebagai fondasi utama dalam peningkatan proses dan mutu pembelajaran di Indonesia.
Penerapan pembelajaran mendalam pada setiap jenjang pendidikan perlu didukung oleh lingkungan pembelajaran yang kondusif, kemitraan pembelajaran yang luas dan bermakna, serta pemanfaatan teknologi digital yang efektif. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan tiga prinsip utama PM, yaitu pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
Selain itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah juga telah menetapkan delapan dimensi Profil Lulusan yang menjadi acuan dalam implementasi PM. Dimensi-dimensi tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, sehingga diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi yang baik.

Rekomendasi Implementasi PM
Berdasarkan Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam, terdapat beberapa rekomendasi untuk mengoptimalkan implementasi pembelajaran mendalam PAUD di Indonesia, di antaranya:
- Penyelarasan antarperaturan perundang-undangan terkait dengan standar nasional pendidikan, kurikulum, buku teks pelajaran, proses pembelajaran, dan asesmen.
- Pengembangan dan penguatan ekosistem pembelajaran yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti satuan pendidikan, masyarakat, dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja, serta peningkatan kemitraan sekolah dengan orang tua peserta didik dan masyarakat.
- Penyiapan dan peningkatan kapasitas kepemimpinan kepala sekolah serta peningkatan kapasitas supervisi pengawas sekolah dalam mendukung implementasi PM.
- Penyusunan Buku Guru dan Buku Siswa yang sesuai dengan prinsip-prinsip PM.
- Peningkatan pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung proses pembelajaran, perencanaan, asesmen, dan pengembangan ekosistem pendidikan.
Download Panduan Akademik Pembelajaran Mendalam
Ayah bunda dapat mengunduh Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam melalui tautan berikut:
Preview dokumen:
Seberapa Penting Deep Learning PAUD
Urgensi deep learning PAUD jika kita membahas pembelajaran mendalam (deep learning) sebagai pendekatan pedagogis untuk PAUD, maka ini sangat penting sebagai fondasi pendidikan anak usia dini. Pembelajaran mendalam untuk anak usia dini melibatkan:
- Eksplorasi aktif – Anak diberi kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungan mereka dan menemukan sendiri berbagai konsep melalui pengalaman langsung.
- Pembelajaran berbasis proyek – Kegiatan yang berkelanjutan dan terintegrasi yang memungkinkan anak menyelidiki topik tertentu secara mendalam sesuai minat mereka.
- Pembelajaran berbasis permainan – Permainan yang dirancang dengan tujuan pendidikan tertentu mendorong anak untuk terlibat secara mendalam dengan konsep-konsep penting.
- Pengembangan keterampilan berpikir – Mendorong anak untuk bertanya, membuat prediksi, dan merefleksikan pengalaman mereka.
- Pendekatan holistik – Memperhatikan aspek kognitif, sosial-emosional, fisik, dan kreatif anak secara terpadu.
Pendekatan pembelajaran mendalam pada PAUD memiliki dampak jangka panjang yang signifikan:
- Membangun fondasi kuat untuk pembelajaran seumur hidup
- Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
- Menumbuhkan rasa ingin tahu dan cinta belajar
- Meningkatkan kemampuan anak untuk memahami dan mengingat informasi
Pendekatan ini jauh lebih bermakna daripada pembelajaran yang hanya menekankan pada menghafal atau kegiatan yang terisolasi tanpa konteks yang bermakna.
Kesimpulan
Pembelajaran Mendalam PAUD merupakan pendekatan pembelajaran yang mampu menjawab tantangan pendidikan di Indonesia saat ini. Dengan menekankan pada pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, PM berpotensi untuk meningkatkan proses dan mutu pembelajaran, serta menyiapkan generasi muda yang kompeten, kreatif, dan adaptif dalam menghadapi berbagai perubahan di masa depan. Implementasi PM di Indonesia membutuhkan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, serta penyesuaian pada berbagai aspek sistem pendidikan, agar dapat memberikan dampak yang optimal bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.