Memahami apa itu model pembelajaran Sentra di PAUD: Cara Cerdas Anak Belajar Sambil Bermain. Pernahkah ayah bunda melihat anak-anak PAUD atau TK/RA/KB/TPA yang asyik bermain “masak-masakan” dengan pasir dan daun, atau sedang tekun membangun menara dari balok kayu? Kegiatan yang tampak seperti bermain biasa ini sebenarnya adalah bagian dari model pembelajaran canggih yang disebut “Sentra” atau BCCT (Beyond Centers and Circle Time). Mari kita bahas apa itu sentra dan mengapa makin banyak sekolah PAUD yang menerapkannya.

Pengertian Model Pembelajaran Sentra?

Definisi odel pembelajaran sentra adalah pendekatan pembelajaran anak usia dini yang berpusat pada anak. Model ini dilaksanakan di sentra-sentra bermain dengan menggunakan empat jenis pijakan (scaffolding) untuk mendukung perkembangan anak.

Bayangkan sentra seperti “area khusus” di sekolah yang dirancang dengan tema tertentu. Masing-masing sentra memiliki tujuan pembelajaran dan dilengkapi dengan berbagai alat main yang mendukung.

Bagaimana Cara Kerja Sentra?

Dalam model sentra, anak-anak biasanya mengunjungi satu sentra setiap harinya secara bergiliran. Misalnya:

  • Senin di Sentra Balok
  • Selasa di Sentra Main Peran
  • Rabu di Sentra Seni
  • Kamis di Sentra Persiapan
  • Jumat di Sentra Bahan Alam

Sebagai referensi silakan buka Daftar Jenis-Jenis Sentra PAUD lengkap yang umum dibuka pada sekolah PAUD. Di dalam sentra, anak bebas memilih kegiatan bermain yang diminati dari 4-5 pilihan kegiatan yang telah disiapkan guru. Semua kegiatan dirancang untuk mengembangkan berbagai aspek kecerdasan anak secara terpadu.

Empat Pijakan dalam Sentra

Keunikan sentra terletak pada empat tahapan “pijakan” yang mendukung anak:

  1. Pijakan Lingkungan Main: Guru menyiapkan berbagai alat main dan menata ruangan sentra.
  2. Pijakan Sebelum Main: Guru dan anak duduk melingkar untuk pembukaan, penjelasan tema, aturan main, dan pengenalan alat-alat yang tersedia.
  3. Pijakan Saat Main: Guru mengamati, mendokumentasikan, dan memberikan dukungan pada anak saat bermain.
  4. Pijakan Setelah Main: Anak-anak membereskan mainan dan duduk melingkar untuk refleksi kegiatan.

Jenis-jenis Sentra yang Umum Diterapkan

Berikut beberapa jenis sentra yang umum ditemukan di PAUD:

1. Sentra Balok

Di sini anak bermain dengan berbagai jenis balok untuk membangun struktur. Kegiatan ini mengembangkan pemahaman tentang matematika, geometri, dan pemecahan masalah.

2. Sentra Main Peran

Dibagi menjadi peran besar (anak langsung memerankan karakter) dan peran kecil (menggunakan boneka/miniatur). Sentra ini mengembangkan kemampuan sosial, bahasa, dan pemahaman peran dalam masyarakat.

3. Sentra Bahan Alam

Anak bermain dengan pasir, air, tanah liat, dan material alam lainnya. Sentra ini mengembangkan kepekaan sensorik dan pemahaman sains.

4. Sentra Seni

Tempat anak mengekspresikan diri melalui berbagai kegiatan seni seperti melukis, mewarnai, dan kerajinan tangan.

5. Sentra Persiapan

Fokus pada pengembangan kemampuan keaksaraan dan berhitung melalui permainan.

6. Sentra IMTAQ (Iman dan Taqwa)

Mengembangkan nilai-nilai agama dan moral melalui kegiatan bermuatan agama.

Sekolah PAUD hanya memiliki 4 sentra bermain? Silakan baca Cara Anak PAUD Bermain dengan 4 Sentra

Untuk melihat macam-macam sentra bermain PAUD Lihat Disini

Model Pembelajaran SENTRA Pendidikan Anak Usia Dini

Mengapa Sentra Lebih Unggul?

Sebenarnya model pembelajaran tidak ada yang lebih unggul, lebih tepat dikatakan sebagai cocok dan tidak cocok untuk suatu lembaga/sekolah berdasar pertimbangan kondisi dan situasi. Model sentra memiliki beberapa keunggulan dibandingkan model pembelajaran PAUD konvensional:

  1. Berpusat pada anak: Anak bebas memilih kegiatan sesuai minat mereka, yang meningkatkan motivasi belajar.
  2. Belajar sambil bermain: Anak belajar konsep-konsep penting melalui kegiatan bermain yang menyenangkan.
  3. Pembelajaran holistik: Mengembangkan semua aspek kecerdasan anak secara terintegrasi.
  4. Proses lebih penting dari hasil: Fokus pada proses eksplorasi dan penemuan, bukan semata-mata hasil akhir.
  5. Guru sebagai fasilitator: Guru berperan mendampingi, bukan mendikte apa yang harus dilakukan anak.

Mitos dan Fakta tentang Sentra

Mitos 1: “Di sentra, anak hanya bermain saja.” Fakta: Bermain adalah cara anak belajar. Di sentra, bermain dirancang dengan tujuan pembelajaran yang jelas.

Mitos 2: “Anak bebas melakukan apa saja di sentra.” Fakta: Ada aturan main yang jelas dan disepakati. Kebebasan ada dalam pilihan kegiatan yang diminati.

Mitos 3: “Sentra membuat anak berebut mainan.” Fakta: Sentra justru mengajarkan keterampilan berbagi dan bergiliran karena jumlah alat main dirancang dengan prinsip densitas (kepadatan) tertentu.

Mitos 4: “Sentra hanya cocok untuk sekolah dengan fasilitas lengkap.” Fakta: Sentra bisa dimodifikasi sesuai ketersediaan sumber daya, bahkan dengan alat main sederhana atau bahan bekas.

Bagaimana Agar Sentra Berhasil?

Beberapa kunci keberhasilan penerapan sentra:

  1. Penataan lingkungan yang tepat: Lingkungan fisik diatur untuk menstimulasi anak secara optimal.
  2. Guru yang terlatih: Guru memahami filosofi dan teknik pembelajaran sentra.
  3. Alat main yang mencukupi: Jumlah dan variasi alat main sesuai dengan jumlah anak.
  4. Rutinitas yang konsisten: Pijakan (scaffolding) dilakukan secara konsisten setiap hari.
  5. Melibatkan orangtua: Orangtua memahami konsep sentra dan mendukung proses pembelajaran.

Kesimpulan

Model pembelajaran sentra bukan sekadar tren pendidikan, tapi pendekatan yang didasarkan pada pemahaman mendalam tentang bagaimana anak belajar paling efektif. Melalui sentra, anak tidak hanya memperoleh pengetahuan, tapi juga mengembangkan keterampilan sosial, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis yang akan menjadi fondasi bagi pendidikan selanjutnya.

Jadi, saat Anda melihat anak PAUD yang asyik bermain di “sentra”, ketahuilah bahwa mereka sedang mengalami proses pembelajaran yang luar biasa – dengan cara yang paling alami dan menyenangkan bagi mereka!