Inquiry Based Learning PAUD merupakan model pembelajaran yang menawarkan pendekatan yang lebih holistik dan berpusat pada anak usia dini, dimana anak-anak didorong untuk mengeksplorasi dan menemukan jawaban atas pertanyaan mereka sendiri melalui pengalaman langsung dan eksperimen. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang inquiry-based learning sebagai model pembelajaran atau kegiatan bermain untuk anak usia dini.

Pengertian Inquiry Based Learning PAUD

Inquiry-Based Learning untuk anak usia dini adalah pendekatan pembelajaran yang mendorong anak untuk mengeksplorasi, bertanya, dan menemukan jawaban atas pertanyaan mereka sendiri melalui pengalaman langsung dan eksperimen. Pendekatan ini berfokus pada:

  • Mendorong rasa ingin tahu alami anak
  • Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
  • Membangun pemahaman melalui pengalaman langsung
  • Meningkatkan kreativitas dan inovasi

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang inquiry-based learning untuk kegiatan bermain anak usia dini dalam konteks Kurikulum Merdeka, serta kelebihan dan kelemahannya dibandingkan model pembelajaran lainnya:

Karakteristik Utama:

  • Berpusat pada anak (child-centered)
  • Pembelajaran berbasis minat anak
  • Guru berperan sebagai fasilitator
  • Menggunakan pertanyaan terbuka untuk memicu eksplorasi
  • Memberikan kesempatan untuk eksperimen dan penemuan mandiri
  • Mendorong kolaborasi dan diskusi antar anak

Jenis-Jenis:

  • Structured Inquiry: Guru memberikan pertanyaan dan metode investigasi, anak mencari kesimpulan.
  • Guided Inquiry: Guru memberikan pertanyaan, anak mengembangkan metode investigasi sendiri.
  • Open Inquiry: Anak mengajukan pertanyaan sendiri dan merancang investigasi secara mandiri.

Manfaat:

  • Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
  • Meningkatkan motivasi dan keterlibatan dalam pembelajaran
  • Membangun kepercayaan diri dan kemandirian
  • Mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi
  • Meningkatkan pemahaman mendalam tentang konsep-konsep yang dipelajari
  • Mempersiapkan anak untuk pembelajaran seumur hidup
Baca Juga:  Buku 4 Tahap Implementasi Kurikulum Merdeka

Implementasi:

  • Eksperimen sains sederhana (misalnya, mengamati pertumbuhan tanaman)
  • Proyek seni kreatif dengan bahan-bahan alam
  • Permainan peran untuk mengeksplorasi berbagai profesi atau situasi sosial
  • Kegiatan outdoor untuk mengamati dan mempelajari lingkungan sekitar
  • Proyek kelompok kecil untuk memecahkan masalah sederhana

Peran Guru:

  • Menyiapkan lingkungan belajar yang kaya stimulus
  • Mengajukan pertanyaan terbuka yang memicu pemikiran anak
  • Mendukung dan membimbing proses eksplorasi anak
  • Memfasilitasi diskusi dan refleksi
  • Mengamati dan mendokumentasikan proses pembelajaran anak
Contoh Inquiry Based Learning PAUD Kurikulum Merdeka

Integrasi Kurikulum Merdeka

Inquiry-based learning dapat diintegrasikan ke dalam berbagai area pembelajaran dalam kurikulum PAUD, seperti sains, matematika, bahasa, seni, dan pengembangan sosial-emosional. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip-prinsip pembelajaran aktif dan berpusat pada anak yang menjadi inti dari kurikulum modern untuk pendidikan anak usia dini.

Implementasi inquiry-based learning dalam Kurikulum Merdeka PAUD dapat dilakukan dengan cara:

  • Menciptakan lingkungan belajar yang kaya stimulus dan mendukung eksplorasi
  • Mengajukan pertanyaan terbuka yang mendorong anak untuk berpikir dan menyelidiki
  • Memberikan waktu dan kesempatan bagi anak untuk melakukan eksperimen dan eksplorasi
  • Mendukung anak dalam proses penemuan mereka tanpa memberikan jawaban langsung
  • Mengintegrasikan inquiry-based learning ke dalam berbagai aspek perkembangan anak

    Kelebihan

    • Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
    • Meningkatkan pemahaman mendalam tentang topik yang dipelajari
    • Meningkatkan retensi informasi jangka panjang
    • Mengembangkan keterampilan belajar seumur hidup
    • Meningkatkan kreativitas dan inovasi
    • Mengembangkan keterampilan sosial dan emosional
    • Meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran

    Kekurangan

    • Beberapa anak mungkin merasa malu atau tidak nyaman dengan pendekatan yang lebih terbuka
    • Membutuhkan persiapan dan fleksibilitas lebih dari guru
    • Mungkin memakan waktu lebih lama dibandingkan metode pengajaran tradisional.
    • Tantangan dalam menilai pembelajaran siswa secara tradisional
    Baca Juga:  BSKAP 032/H/KR/2024 Revisi Capaian Pembelajaran CP PAUD Terbaru

    Dibandingkan dengan model pembelajaran tradisional yang lebih berpusat pada guru, inquiry-based learning menawarkan pendekatan yang lebih holistik dan berpusat pada anak. Ini dapat lebih efektif dalam mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, pemecahan masalah, dan kolaborasi. Namun, pendekatan ini juga memerlukan perubahan mindset dan keterampilan baru dari para pendidik, serta mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai hasil pembelajaran tertentu.

    Contoh Kegiatan Bermain yang Menggunakan Inquiry-Based Learning

    Kegiatan: Eksplorasi Tumbuhan

    1. Guru menyiapkan berbagai jenis biji, tanah, pot, dan alat berkebun sederhana.
    2. Anak-anak diajak untuk mengamati berbagai jenis biji dan mendiskusikan perbedaannya.
    3. Guru mengajukan pertanyaan terbuka seperti “Apa yang tumbuhan butuhkan untuk tumbuh?“
    4. Anak-anak diberi kesempatan untuk menanam biji-biji tersebut dengan cara mereka sendiri.
    5. Selama beberapa hari/minggu, anak-anak mengamati pertumbuhan tanaman dan mencatat perubahan yang terjadi.
    6. Anak-anak didorong untuk membandingkan pertumbuhan tanaman mereka dan mendiskusikan mengapa ada perbedaan.

    Letak inquiry-based learning dalam kegiatan ini:

    1. Observasi dan pertanyaan: Anak mengamati biji dan mengajukan pertanyaan tentang pertumbuhan tanaman.
    2. Hipotesis: Anak membuat dugaan tentang apa yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh.
    3. Eksperimen: Anak menanam biji dan merawatnya dengan cara berbeda-beda.
    4. Pengumpulan Anak mengamati dan mencatat pertumbuhan tanaman.
    5. Analisis: Anak membandingkan hasil pertumbuhan dan mendiskusikan perbedaannya.
    6. Kesimpulan: Anak menarik kesimpulan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

    Melalui kegiatan ini, anak-anak belajar tentang siklus hidup tumbuhan, kebutuhan tumbuhan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sambil mengembangkan keterampilan observasi, pencatatan, dan analisis sederhana. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka PAUD yang menekankan pada pembelajaran aktif dan berpusat pada anak.