5 Tahapan Bermain Sosial Pada Anak Usia Dini (PAUD). Dalam bersosialisasi, anak membutuhkan keterampilan agar dapat melakukan proses sosialisasi yaitu 1) proses imitasi; 2) proses identifikasi; 3) proses internalisasi.
Proses imitasi adalah proses dimana anak belajar meniru perilaku yang dapat diterima secara sosial. Proses imitasi ini dilakukan ketika anak melihat secara langsung perilaku orang lain yang dijadikan contoh/model. Setelah melakukan proses imitasi, anak melakukan proses identifikasi.
Proses identifikasi adalah proses terjadinya pengaruh sosial pada anak , dimana anak ingin menjadi seperti orang yang dicontoh. Dalam proses identifikasi, anak berusaha berperilaku sesuai dengan orang yang ditirunya.
Proses internalisasi adalah proses penanaman serta penyerapan nilai-nilai. Dalam proses ini diperlukan pemahaman anak untuk membedakan nilai-nilai sosial yang baik dan buruk.
5 Tahapan Bermain Sosial Pada Anak Usia Dini (PAUD)
- Solitary Play (0-2 years): Anak cenderung bermain sendiri. Anak senang bermain dengan orang yang lebih dewasa tetapi kurang berinteraksi dengna teman sebaya
- Parallel Play (2+ years): Anak mulai duduk bersama dengan teman lain yang sebaya. Namun anak tidak banyak melakukan interaksi satu sama lain.
- Associative Play (3+ years): Anak menunjukkan ketertarikan pada teman sebaya dan ingin bermain dengan anak lain. Pada tahap ini anak bermain dalam kelompok kecil dan mengikuti arahan guru
- Group Play (4+ years): anak siap berpartisipasi dan bekerjasama dalam melakukan suatu kegiatan di kelompok kecil. Anak juga sudah siap untuk belajar mengatur dirinya dan bermain secara mandiri
- Games with Rules (6+ years): anak dapat memahami aturan dalam bermain. Permainan yang bersifat teamwork dan kompetitif baru dapat diberikan setelah tahap ini tercapai.