Bagaimana cara membuat dokumen buku KOSP PAUD kurikulum merdeka? KOSP adalah kurikulum operasional satuan pendidikan yang berisi prinsip dan strategi untuk memandu satuan pendidikan mengembangkan kurikulum operasionalnya. Kurikulum operasional dikembangkan dan dikelola dengan mengacu kepada struktur kurikulum dan standar yang ditetapkan oleh Pemerintah dan menyelaraskannya dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah.

Dokumen Buku KOSP PAUD

Dalam menyusun KOSP PAUD, lembaga diberikan wewenang untuk menentukan format dan sistematika penyusunannya. Pendidik dapat menggunakan dokumen KOSP untuk mengembangkan kurikulum yang diadaptasi sesuai dengan kebutuhan dan harapan peserta didik yang beragam di dalam satuan pendidikan. Sebagai fasilitator proses belajar peserta didik di kelas, pendidik perlu mengembangkan rencana pembelajaran, kemajuan pembelajaran (learning progression), dan asesmen yang dapat memberikan umpan balik efektif dan melibatkan peserta didik.

Sementara fungsi buku KOSP PAUD bagi kepala sekolah adalah untuk memimpin dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum operasional yang kontekstual dan memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Sebagai pemimpin proses belajar di satuan pendidikan, kepala satuan pendidikan perlu melakukan refleksi sebagai bagian aktivitas sehari-hari. Proses refleksi menjadi budaya dan kebiasaan yang dilakukan secara personal dan sebagai bagian diskusi dengan seluruh anggota satuan pendidikan.

Langkah Membuat Buku KOSP PAUD

Cara menyusun dokumen buku KOSP PAUD dapat dilihat melalui langkah-langkah yang dijelaskan pada gambar berikut ini:

Dalam penyelenggaraannya, kurikulum operasional di satuan pendidikan perlu menjadi dokumen yang dinamis, yang diperbarui secara berkesinambungan, menjadi referensi dalam keseharian, direfleksikan, dan terus dikembangkan. Penyusunan dokumen kurikulum operasional di satuan pendidikan hendaknya dimulai dengan memahami secara utuh Struktur Kurikulum Merdeka.

Analisis Konteks: Karakteristik Satuan PAUD

Analisis karakteristik satuan pendidikan penting untuk dilakukan agar mendapatkan gambaran utuh kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan dan seluruh warganya, ini adalah analisis lingkungan belajar satuan pendidikan. Hasil analisis karakteristik akan menjadi landasan dalam proses perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Adapun contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar di satuan pendidikan:

  1. Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan?
  2. Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat?
  3. Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)?
  4. Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai profil pelajar Pancasila?
Baca Juga:  Contoh Buku Induk Siswa / Anak PAUD (TK KB TPA SPS)

Metode Pengumpulan Data

Berikut adalah pilihan cara untuk mengumpulkan informasi terkait analisis konteks karakteristik satuan PAUD:

  1. Kuesioner, dengan pertanyaan disesuaikan dengan tujuan dan sasaran yang dibutuhkan.
  2. Wawancara, untuk mendapatkan data secara langsung.
  3. Diskusi kelompok terpumpun/Focus Group Discussion (FGD) dengan mengundang perwakilan dari seluruh warga satuan pendidikan dan tokoh masyarakat.
  4. Observasi, mengamati dan mencatat apa yang tampak dari objek penelitian. Disarankan lebih dari 1 orang yang melakukan observasi di waktu yang sama untuk memperoleh hasil pengamatan yang dapat diandalkan (reliable).
  5. Rapor pendidikan, terkait mutu dan hasil belajar, kompetensi dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan, serta mutu dan relevansi pembelajaran.

Merumuskan Visi, Misi, dan Tujuan

Dalam menyusun kurikulum operasional di satuan pendidikan, setiap komponennya dapat dikembangkan melalui proses reversible (bolak balik) antara analisis lingkungan belajar satuan pendidikan, visi-misi satuan pendidikan, dan tujuan dan strateginya.

Dalam perencanaan, penting bagi satuan pendidikan untuk mengumpulkan berbagai data untuk mendapatkan informasi yang komprehensif. Informasi ini kemudian dianalisis untuk memberikan kesimpulan yang tepat bagi perencanaan yang optimal. Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai cara yang dinilai sesuai dengan kebutuhan berproses selama hasilnya selaras antar komponennya.

Alur Membuat Visi Misi Tujuan

Alur Membuat Visi Misi Tujuan PAUD

Kriteria Misi Rumusan misi yang baik mempunyai kriteria ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Rumusannya sejalan dengan visi satuan organisasi satuan kerja;
  2. Rumusannya jelas dengan bahasa yang lugas;
  3. Rumusannya menggambarkan pekerjaan atau fungsi yang harus dilaksanakan;
  4. Dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu;
  5. Memungkinkan untuk perubahan penyesuaian dengan perubahan visi

Menentukan Pengorganisasian Pembelajaran

Pengorganisasian pembelajaran adalah cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar dalam struktur kurikulum, muatan mata pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses pembelajaran.

Baca Juga:  SK Pembagian Tugas Mengajar PAUD Kurikulum Merdeka

Mengidentifikasi kebutuhan merupakan proses awal dalam menyusun pengorganisasian pembelajaran. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan sebelum menentukan struktur kurikulum dan program pembelajaran satuan pendidikan perlu memperhatikan prinsip- prinsip untuk menganalisis kebutuhan PAUD (TK/KB/TPA/SPS). Prinsip-prinsip tersebut adalah:

  • Memprioritaskan kebutuhan peserta didik
  • Menyesuaikan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan
  • Mempertimbangkan ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan

Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional

Pendampingan dan pengembangan profesional pendidik dalam pembelajaran merupakan salah satu tindak lanjut dari evaluasi. Evaluasi berdasarkan proses refleksi dan pemberian umpan balik dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar mengajar penting dilakukan oleh pendidik. Pendidik dapat melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan belajar, Capaian Pembelajaran, dan profil pelajar Pancasila).

Kapan KOSP Dievaluasi

  • Per hari. Pendidik membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana proses belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana peserta didik merespon proses kegiatan belajar.
  • Per Unit Belajar. Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun tim, pendidik bisa mengkaji ulang proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar.
  • Per Semester. Setelah 1 semester selesai, pendidik dan tim bisa melihat kontinum pencapaian.
  • Per Tahun. Evaluasi terhadap pencapaian dan proses pembelajaran dalam satu tahun dapat dikumpulkan berkala dalam rentang waktu yang lebih pendek dan bagaimana hal tersebut berkontribusi dengan visi, misi, serta tujuan satuan pendidikan.
Cara membuat kosp paud kurikulum operasional

Sistematika KOSP PAUD

Apabila sudah menemukan dan menganalisis karakteristik sekolah, silahkan ayah bunda menuangkan ke dalam tulisan yang sistematis dan membuat paham pembaca. Urut-urutan dokumennya adalah:

  1. Halaman Cover
  2. Kata Pengantar
  3. SK Penetapan Kurikulum
  4. Halaman Pengesahan KOSP
  5. Daftar Isi
  6. Karakteristik PAUD
  7. Visi
  8. Misi
  9. Tujuan
  10. Pengorganisasian Pembelajaran
  11. Rencana Pembelajaran
    – Tujuan Pembelajaran dan Elemen Capaian Pembelajaran
    – Pengaturan Beban Belajar
  12. Pendampingan, Evaluasi dan Pengembangan Professional
  13. Penutup
  14. Lampiran-lampiran
Baca Juga:  Contoh KOSP KSP PAUD TK Kurikulum Merdeka Satuan Pendidikan

Adapun lampiran-lampiran yang perlu diikutkan dalam dokumen KOSP adalah:

  1. Program Tahunan
  2. Kalender Akademik
  3. Jadwal Aktivitas Pembelajaran
  4. Peta Konsep
  5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
  6. Instrumen Asesmen
  7. SOP PAUD

Contoh Visi Misi Berdasar Karakter Sekolah PAUD

Karakteristik :

Di kawasan industri, sebuah sekolah PAUD memiliki kekhasan berupa peserta didik yang berasal dari berbagai etnis dan budaya, dan agama dimana masyarakatnya saling menghormati dan bertoleransi terhadap keberagaman tersebut. Disisi lain, keberadaan kawasan industri menimbulkan permasalahan lingkungan, seperti polusi udara, eksploitasi terhadap air tanah serta alih fungsi lahan menjadi kavling industri dan pergudangan.

Analisis konteks sebagai dasar pengembangan kurikulum yang berfokus pada:

  1. Keberagaman agama, etnis dan budaya yang dituangkan dalam muatan pembelajaran keagamaan, pembentukan karakter, pengembangan diri dalam seni, budaya serta kecakapan hidup.
  2. Potensi lingkungan sebagai keunggulan lokal dan global;

VISI : Membentuk anak yang ceria, toleran, peduli lingkungan, cinta tanah air dan berwawasan global

MISI:

  1. Memunculkan keceriaan
  2. Menanamkan sikap toleran
  3. Menumbuhkan kepedulian kepada lingkungan sekitar
  4. Menanamkan rasa cinta tanah air
  5. Mengembangkan wawasan anak tentang dunia

TUJUAN :

  1. Terwujudnya peserta didik yang sehat dan bahagia
  2. Terwujudnya peserta didik yang memiliki sikap menghargai perbedaan dan nyaman
    berinteraksi dalam keberagaman
  3. Terbentuknya peserta didik yang peduli lingkungan dan berempati pada sesama
  4. Terwujudnya peserta didik yang bangga menjadi anak Indonesia
  5. Terbentuknya peserta didik yang memiliki wawasan luas

TUJUAN PEMBELAJARAN :

  • (1) Mempraktikkan nilai dan kewajiban ajaran agamanya. (2) Mengenal Tuhan melalui ciptaan-Nya, kegiatan ibadah, tempat-tempat ibadah dan kitab suci; (3) Memperingati hari besar (Nilai Agama & Budi Pekerti)
  • (1) Memperingati hari-hari besar nasional; (2) Memiliki sikap positif dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan dan keselamatan diri; (3) Menunjukkan perasaan bangga terhadap identitas keluarganya; (4) Mandiri, berkebinekaan global (JATI DIRI )
  • (1) Mampu berkomunikasi dengan baik; (2) Menumbuhkan budaya literasi; (3) Melakukan observasi, eksplorasi, dan eksperimen; (4) Menemukan solusi kreatif dalam pemecahan masalah; (5) Mengekspresikan imajinasinya menjadi karya menggunakan material alam di sekitarnya (Dasar Literasi & STEAM)