Kenapa anak suka meniru? Inilah Jawaban Para Ahli –Dari hasil penelitian dengan menggunakan jenis-jenis perilaku anak, dapat diketahui bahwa perilaku motorik akan segera ditiru, karena didapat hasil pada anak usia 2 tahun bahwa mereka meniru sebanyak 80 % dari model yang diberikan, dan perilaku social merupakan perilaku selanjutnya yang sering ditiru.



Sedangkan peniruan dari deretan yang terkoordinasi jarang terjadi sebelum 18 bulan, namun meningkat antara usia 1,5 dan 2 tahun.

Anak – anak melihat model ditelevisi/ film dan contoh yang hidup. Sebelum ulang tahun yang kdeua, anak- anak meniru contoh di televisitidak sesering mecontoh orang dewasa yang hidup, tetapi pada saat menjelang usia 3 tahun mereka sama seringnya meniru kedua contoh tersebut.

Penemuan ini menunjukkan bahwa anak mudah meniru sebagian besar perilaku dan mereka mendapatkan keterangan yang diberikan di televise pada usia muda.

Kenapa anak suka meniru? Inilah Jawaban Para Ahli

Dari hasil penelitian para ahli, terdapat beberapa hipotesismengenai faktor-faktor yang menentukan dalam imitasi, yaitu:

1. Pengaruh Ketidakpastian

Salah satu pengaruh yang mungkin dalam meniru selama 2 tahun pertama adalah ketidakpastian anak mengenai kemampuannya dalam menjalankan suatu tindakan yang telah disaksikannya.



Pengamatan anak-anak menunjukkan bahwa mereka mungkin meniru perilaku yang sedang dalam proses pemahaman mereka. Mereka tampaknya kurang suka meniru tindakan yang telah dikuasainya dan yang terlalu kompleks, sehingga mereka merasa tidak mampu mencobanya.

Contoh untuk ini adalah :
Seorang wanita yang mengangkat telepon, merupakan contoh menarik bagi anak berusia 15 bulan, tetapi bukan untuk anak yang berusia 6 atau 36 bulan, yaitu usia dimana kemampuan motorik untuk mengangkat sebuah telepon mainan telah ada.

Jadi, anak usia 15 bulan merasa kurang pasti akan kemampuannya melakukan tiap tanggapan, tetapi anak yang berusia 6 bulan tidak berharap untuk melakukannya, dan yang berusia 36 bulan (3 tahun) merasa pasti dapat melakukannya.

Baca Juga:  Tahap Perkembangan Moral Anak Usia Dini by Para Ahli

Jika seorang anak dalam tahun kedua merasa tidak pasti akan kemampuannya untuk melakukan suatu tindakan yang disaksikannya, maka mereka akan menunjukkan tanda-tanda tertekan, misalnya berhenti bermain, protes dan bergantung pada ibunya, bahkan menangis. Reaksi tertekan ini tidak akan terjadi bila tindakan yang diperlihatkan mudah ditiru atau jauh di bawah kemampuan anak tersebut.

Kenapa anak suka meniru? Inilah Jawaban Para Ahli anak suka meniru mengapa anak suka meniru anak yang suka meniru mengatasi anak yang suka meniru kenapa anak suka meniru karakter anak suka meniru anak usia dini suka meniru

2. Meniru untuk memajukan interaksi sosial

Jika seorang bayi meniru orang tuanya, maka orang tuanya sering tersenyum, dan berseru betapa pandai dan cerdas bayinya, dan sebaliknya meniru sang bayi. Tangggapan orang tua dapat memperkuat perilaku meniru seorang bayi.

Penguatan social semacam itu meningkatkan kecenderungan umum bayi untuk meniru dan juga mempengaruhi perilaku yang dipilih bayi untuk ditiru.

Anak- anak lebih mungkin meniru suatu tindakan yang telah disetujui, misalnya makan dengan sendok, disbanding suatu tanggapan yang tidak diperhatikan misalkan memukul 2 garpu secara serentak.

3. Meniru untuk mempertinggi kemiripan terhadap yang lain

Dasar ketiga untuk meniru, timbul pada saat anak memasuki tahun ketigadan mulai lebih meniru orang-orang tertentu disbanding dengan tindakan- tindakan tertentu.

Pada ulang tahun kedua, kebanyakan anak sadar bahwa mereka mempunyai kualitas yang membuat mereka lebih mirip ke beberapa orang tertentu di banding ke yang lain ( misalnya seorang anak laki-laki mengenali dirinya dan ayahnya mempunyai cirri-ciri anatomis yang sama).

Pengenalan kemirirpan dengan ayahnya dan laki-laki lain, menyebabkan anak itu mengambil kesimplan bahwa ia termasuk suatu kategori yang sama dengan laki- laki lain. Hal serupa terjadi pada anak gadis yang berkesimpulan bahwa mereka termasuk kategori yang sama dengan wanita lain.

Pengetahuan ini membangkitkan usaha setiap anak yang aktif dalam mencari kemiripan tambahan dengan orang lain, sebagai usaha menegeskan kedalam jenis kategori apa mereka termasuk. Mereka melakukan hal ini dengan meniru tindakan orang-orang tersebut.

Baca Juga:  Pengembangan Pengetahuan Sosial Anak Usia Dini (PAUD)

4. Timbulnya emosi sebagai dasar dari meniru

Anak – anak akan meniru orang tuanya lebih sering dibading meniru orang lain. Salah satu alasan mungkin disebabkan orang tua merupakan sumber timbulnya emosi yang lebih berkesinambungan, baik yang menyenangkan maupun yang tidak dibandingkan dengan kebanyakan orang lain.

Orang-orang yang mempunyai kekuasaan untuk menimbulkan emosi anak, apakah itu kegembiraan, ketidakpastian, kekuatan atau kemarahan, menerima perhatian anak, dan sebagai hasilnya anak itu mempelajari tindakan mereka secara lebih mendalam dibandingkan dengan orang yang kurang menarik perhatiannya. Proses tanpa terjadi di antara anak-anak yang bermain bersama.

Jika pasangan anak-anak usia 2 tahun yang tidak saling kenal bermain bersama. Seringkali terjadi anak yang pasif dan pendiam meniru anak yang labih dominant dengan waspada. Jika anak yang dominant melakukan suatu tindakan yang berada dalam batas kemampuan anak ayang pasif (misalnya meloncat dari meja) maka anak yang pasif suka meniru tindakan tersebut dalam beberapa menit berikutnya.

5. Meniru untuk mencapai tujuan

Meniru dapat merupakan suatu usaha hati nurani seseorang untuk mencapai kesengan,kekuasaan, milik, atau sejumlah tujuan lain yang diinginkan. Sebagai contoh, seorang anak mencoba membangun rumah dengan balok kayu, akan mengamati secara seksama anak atau orang lain yang membangun struktur serupa untuk kemudian menirunya.

Anak usia 3 tahun akan meniru perilaku yang menganggu dari anak lain, karena dengan perilaku tersebut ia berhasil mendapatkan mainan yang dinginkannya dari anak lain. Dasar dari meniru ini khususnya timbul setelah tahun ke dua.

Kini tepat untuk mengatakan bahwa anak-anak “mempunyai motivasi untuk meniru orang lain”, karena mereka mempunyai gagasan dalam mencapai suatu tujuan melalui tindakan meniru.

Baca Juga:  Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Sosial Anak PAUD