Pemetaan Kebutuhan Anak PAUD – Anak adalah individu yang unik, tanggung jawab pendidik adalah membantu peserta didik memahami materi ajar dan menguasai keterampilan sesuai dengan kompetensi atau standar tingkat pencapaian perkembangan yang diharapkan. Lebih jauh lagi, pendidik diharapkan dapat memahami bahwa anak memiliki pengetahuan awal dan keterampilan yang dipengaruhi oleh bagaimana ia dibesarkan dalam keluarga dan lingkungannya. Yuk kenali karakteristik dan kebutuhan anak agar dapat mengembangkan potensi dan kebutuhannya!
Memetakan Kebutuhan Anak Belajar
Pernahkah ayah bunda pendidik berpikir berapa persen peserta didik yang terlibat penuh saat proses pembelajaran? Ingat bahwa mereka masih dalam masa golden age. Jika saja ayah bunda dapat membaca pikiran setiap peserta didik, mungkin akan terkejut melihat berapa banyak anak yang terlibat penuh. Kita dapat mengetahuinya dari perhatian yang tidak terfokus, pandangan kosong, dan anak yang tampak tidak memahami bahan ajar.
Tanggung jawab pendidik adalah membantu anak memahami materi ajar dan menguasai keterampilan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Lebih jauh lagi pendidik diharapkan dapat memahami bahwa anak memiliki pengetahuan awal dan keterampilan yang dipengaruhi oleh bagaimana ia di besarkan dalam keluarga dan lingkungannya.
Karena itu setiap peserta didik adalah individu yang unik. Tugas ayah bunda pendidik adalah mengenali karakteristik dan kebutuhannya agar dapat mengembangkan potensinya. Tapi apa itu kebutuhan belajar? Kebutuhan belajar adalah jarak atau Kesenjangan antara sasaran belajar yang ingin dicapai dengan kondisi real peserta didik saat ini.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kebutuhan belajar yaitu pengetahuan, keterampilan, ketertarikan (antusiasme). Sebelum menyampaikan materi, sebaiknya mengenali pengetahuan awal anak didik tentang topik tersebut. Selanjutnya mengidentifikasi keterampilan dan minat peserta didik terkait kompetensi, guru hanya perlu mengetahui pemahaman awal anak tentang sesuatu agar bisa memetakan kebutuhan belajar mereka. Identifikasi dapat dilakukan misalnya dengan bermain, melanjutkan gambar dari bentuk tertentu, dll.
Pengenalan kebutuhan belajar anak perlu dilakukan karena ini akan membawa anak pada bisa kebermampuan. Jika peserta didik mengalami kesulitan guru dan anak dapat mengenali secara objektif hal apa yang masih menjadi kesulitan sehingga proses perbaikan bisa dilakukan dengan lebih spesifik dan terarah. Sekarang Coba ayah bunda pendidik amati lebih jeli hal-hal berikut di kelas masing-masing:
- Siapa peserta didik yang paling jarang menjawab atau merespon pertanyaan dan ajakan di kelas
- Siapa peserta didik yang tugasnya sering tidak tuntas
- Siapa peserta didik yang sering terlihat melamun di kelas
Apakah ayah bunda pendidik sudah tahu mengapa peserta didik tersebut jarang merespon pertanyaan? mengapa peserta didik tidak tuntas mengerjakan tugas? Mengapa peserta didik tersebut sering melamun? Semoga tidak ada lagi jawaban “karena anaknya memang begitu”.

Strategi Pemetaan Peserta Didik
Sebagai pendidik dan pembelajar, kita sebagai guru mengetahui bahwa setiap anak unik dan memiliki kebutuhan yang berbeda. Karena itu, pembelajaran perlu disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan murid yang beragam. Strategi pemetaan anak dapat dilakukan dengan cara melakukan strategi pemetaan peserta didik berdasarkan kesiapan, ketertarikan, profil (gaya) belajar yang dijelaskan berikut ini:
Setiap anak diciptakan unik dan khusus, tidak ada satu orang pun yang sama persis walaupun mereka kembar tetapi pasti ada perbedaan di antara mereka. Demikian juga halnya dengan peserta didik di kelas. Ketika mereka masuk dalam sekolah pastinya mereka bukanlah selembar kertas putih yang kosong. Di dalam diri setiap anak ada karakteristik dan potensi yang berbeda satu sama lainnya yang harus diperhatikan oleh guru. Berikut ini adalah keragaman peserta didik dipandang dari 3 aspek :
a. Kesiapan Belajar
Pengertian kesiapan di sini adalah sejauh mana kemampuan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pengetahuan dan keterampilan awal apa yang sudah dimiliki oleh peserta didik terhadap materi pelajaran yang akan dibahas. Guru perlu bertanya, apa yang dibutuhkan oleh peserta didiknya sehingga mereka dapat berhasil dalam pelajarannya. Kesiapan peserta didik harus berhubungan erat dengan cara pikir guru-guru yaitu bahwa setiap peserta didik memiliki potensi untuk bertumbuh baik secara fisik, mental dan kemampuan intelektualnya.
b. Minat
Minat memiliki peranan yang besar untuk menjadi motivator dalam belajar. Guru dapat menanyakan kepada para peserta didik apa yang mereka minati, hobi, atau pelajaran yang disukai. Bahkan lebih baik apabila sekolah PAUD memiliki seorang psikolog yang berkompeten untuk memberikan tes psikologi kepada anak agar dapat diketahui bakat dan minat anak secara lengkap dan jelas. Pentingnya diketahui minat dari para peserta didik karena tentu saja mereka akan mempelajari dengan tekun hal-hal yang menarik minat mereka masing-masing.
c. Profil (gaya) Belajar
Profil (gaya) belajar peserta didik mengacu pada pendekatan atau bagaimana cara yang paling disenangi peserta didik agar mereka dapat memahami pelajaran dengan baik. Ada yang senang belajar dalam kelompok besar, ada yang senang berpasangan atau kelompok kecil atau ada juga yang senang belajar sendiri. Di samping itu panca indra juga memainkan peranan penting dalam belajar.
Ada yang dapat belajar lewat pendengaran saja (auditori), ada yang harus melihat gambar- gambar atau ada yang cukup melihat tulisan-tulisan saja (visual). Namun ada pula peserta didik yang memahami pelajaran dengan cara bergerak baik menggerakan hanya sebagian atau seluruh tubuhnya (kinestetik). Ada juga peserta didik yang hanya dapat mengerti jika ia memegang atau menyentuh benda-benda yang menjadi materi pelajaran atau yang berhubungan dengan pelajaran yang sedang dipelajarinya.
Selamat menyelami kelas masing-masing ayah bunda, dan semoga dengan semakin mengenali kebutuhan anak peserta didik di kelas sehingga proses belajar juga dapat menjadi lebih dalam dan bermakna!