Bagaimana cara mengisi narasi rapor paud kurikulum merdeka sebagai laporan capaian pembelajaran anak usia dini? Pelaporan hasil penilaian atau asesmen dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar, yang berupa laporan capaian hasil belajar, yang disusun berdasarkan pengolahan hasil Penilaian. Laporan hasil belajar paling sedikit memberikan informasi mengenai pencapaian hasil belajar peserta didik. Pada PAUD, selain memuat informasi tersebut, laporan hasil belajar juga memuat informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak.

Peta Konten hide
3 Contoh Narasi Rapor PAUD Kurmer

Pentingnya Rapor pada PAUD

Satuan pendidikan perlu melaporkan hasil belajar dalam bentuk rapor atau laporan capaian pembelajaran anak.

Laporan hasil belajar hendaknya bersifat sederhana dan informatif, dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut bagi pendidik, satuan pendidikan dan orang tua untuk mendukung capaian pembelajaran. Pada PAUD, laporan hasil belajar dapat juga ditambahkan informasi tentang tumbuh kembang anak. Dalam format laporan terakhir, selain laporan ketercapaian CP, ada juga informasi tentang tinggi dan berat badan anak, kepemilikan NIK serta refleksi orang tua tentang perkembangan anak.

Rapor peserta didik PAUD minimal meliputi komponen:

  1. Identitas peserta Didik,
  2. Nama satuan pendidikan,
  3. Kelompok usia,
  4. Semester,
  5. perkembangan dan pertumbuhan anak,
  6. Deskripsi perkembangan capaian pembelajaran, dan
  7. Refleksi orang tua.

Cara mengisi narasi rapor paud kurikulum merdeka

Cara Mengisi Narasi Rapor PAUD

Mengisi narasi rapor PAUD itu artinya ayah bunda menyusun laporan capaian pembelajaran. Ayah bunda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Guru mengumpulkan dan mencermati data asesmen harian (hasil karya anak, catatan anekdot, hasil observasi guru yang terekam dalam ingatan guru, kumpulan foto/video, dan lain sebagainya). Data asesmen harian adalah bukti autentik proses belajar anak. Bukti dapat berupa foto, catatan percakapan anak, karya, dan sebagainya. Data harian ini menjadi bukti pelaksanaan pembelajaran yang dirancang oleh guru berdasarkan tujuan kegiatan pembelajaran. Dari data asesmen harian ini akan tergambar bagaimana anak berproses dalam pembelajaran.
  1. Guru mencermati uraian elemen CP berikut perilaku yang diharapkan muncul pada diri anak (di bahasan “Contoh Narasi Rapor PAUD” terdapat contoh yang dapat digunakan satuan PAUD). Satuan dapat menambahkan perilaku yang diharapkan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan satuan. Selanjutnya, guru melakukan analisis terhadap kumpulan data asesmen harian dan membuat kesimpulan pencapaian hasil belajar anak atas perilaku- perilaku yang dinilai penting untuk disampaikan kepada orang tua.
    Perilaku-perilaku yang telah ditulis oleh guru dalam laporan capaian pembelajaran anak tersebut dapat dianalisis lebih lanjut dan dapat dikembangkan menjadi tujuan pembelajaran di periode selanjutnya. Perlu diingat bahwa contoh-contoh perilaku yang menjadi dasar pengembangan tujuan pembelajaran di semester selanjutnya tidak harus dituntaskan seluruhnya. Satuan PAUD dapat menentukan/memilih perilaku mana yang hendak diprioritaskan di periode selanjutnya.
  1. Guru dapat memulai membuat narasi laporan capaian pembelajaran untuk elemen CP dengan mencermati masing-masing uraian elemen CP yang dijelaskan pada sub “Contoh Narasi Rapor PAUD“.
  1. Dalam membuat narasi paud / laporan capaian pembelajaran, selain mencantumkan perilaku yang muncul pada diri anak, guru juga dapat melengkapinya dengan mencantumkan contoh autentik perilaku tersebut yang diperoleh dari hasil asesmen harian. Guru juga menguraikan upaya apa yang akan dilakukan berikutnya untuk menguatkan ketercapaian masing- masing elemen di semester depan maupun saat anak naik ke satuan pendidikan yang lebih tinggi. Orang tua juga diajak terlibat dalam proses meningkatkan capaian anak dengan cara guru menuliskan apa yang diharapkan dapat dilakukan orang tua di rumah secara nyata atau konkret.
  1. Setelah laporan capaian pembelajaran selesai disusun, guru memberikan laporan tersebut kepada orang tua dengan disertai tatap muka dan dialog antara guru dan orang tua. Jika tidak memungkinkan untuk tatap muka, guru tetap perlu mengupayakan komunikasi dua arah saat menyampaikan laporan capaian pembelajaran anak dengan berbagai media lain. Silahkan melihat bagian “Tips Berdialog/Berdiskusi dengan Orang Tua PAUD“.
  1. Guru mengajak orang tua untuk mengisi lembar “refleksi orang tua”. Silahkan melihat tipsnya pada bagian “Tips Melakukan Refleksi Bersama Orang Tua PAUD“.

Tips Berdialog/Berdiskusi dengan Orang Tua PAUD

Tips khusus untuk menjalin hubungan baik saat berdialog dan berdiskusi dengan orang tua:

Guru menyiapkan bukti-bukti hasil belajar anak (dalam bentuk portofolio anak) untuk dapat dilihat oleh orang tua. Portofolio ini dapat dibawa pulang oleh orang tua untuk jangka waktu tertentu, atau dapat pula diserahkan dan menjadi milik orang tua dan anak. Keputusan ini dapat disepakati oleh satuan.

  • Salah satu cara untuk membuat orang tua lebih nyaman adalah memulai pertemuan dengan memperlihatkan contoh karya yang telah dikumpulkan selama beberapa waktu dalam portofolio. Hal ini merupakan sebuah langkah konkret untuk mulai berbicara tentang hal-hal yang sudah dipelajari oleh anak.
  • Gunakan waktu untuk sedikit menjelaskan contoh karya dan hal yang menjadi minat dan kekuatan anak.
  • Tunjukkan kepada orang tua kemajuan yang telah dibuat anak dengan membandingkan karya terdahulu dengan karya terbaru, contohnya saat anak mencoba untuk membuat karya dan mempresentasikannya di semester 1 dan 2.
  • Hal yang paling penting adalah mengomunikasikan hal positif tentang anak dan terbuka untuk berdiskusi tentang bagaimana mengoptimalkan perkembangan anak bersama.

Tips Melakukan Refleksi Bersama Orang Tua PAUD

Berikut ini adalah tips yang dapat guru lakukan untuk melakukan refleksi bersama orang tua:

  • Ajak orang tua untuk berbagi hasil observasi orang tua saat berkegiatan bersama anak di rumah dan merefleksikan proses pembelajaran yang dialami oleh anak.
  • Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat mendorong orang tua untuk membagikan perspektif mereka dan masuk ke dalam refleksi bermakna:
  • Bagaimana hal-hal ini terlihat menurut Bapak/Ibu?
  • Apakah anak Bapak/Ibu menantikan untuk datang ke sekolah/mengikuti kegiatan?
  • Perubahan apa pada anak yang Bapak/ Ibu lihat?
  • Apakah anak suka bercerita pada Bapak/ Ibu? Hal apa yang biasanya ia ceritakan?
  • Apakah anak Bapak/Ibu memiliki minat khusus yang perlu kami ketahui?
  • Apa yang paling diharapkan dari hal yang akan dipelajari anak tahun ini?
  • Apa rencana keterlibatan Bapak/Ibu dalam mendukung perkembangan pembelajaran anak?

Contoh Narasi Rapor PAUD Kurmer

Narasi rapor paud sebagai laporan capaian pembelajaran anak usia dini dibagi ke dalam tiga elemen. Berikut ini adlah contoh deskripsi / narasi dalam mengisi rapor paud kurikulum merdeka setiap elemennya:

Elemen CP Nilai Agama dan Budi Pekerti

Anak mengenali dan mempraktikkan nilai dan kewajiban ajaran agamanya. Anak mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dalam interaksi dengan sesama dan alam (tumbuhan, hewan, lingkungan hidup). Anak mengenal keberagaman dan menunjukkan sikap menghargai agama dan kepercayaan orang lain.”

Update : Elemen CP Nilai Agama dan Budi Pekerti PAUD tersebut sudah direvisi dan diganti menjadi sebagai berikut (sesuai dengan Surat keputusan BSKAP 033/H/KR/2022) :

“Anak percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mulai mengenal dan mempraktikkan ajaran pokok sesuai dengan agama dan kepercayaanNya. Anak berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan dan keselamatan diri sebagai bentuk rasa sayang terhadap dirinya dan rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa. Anak menghargai sesama manusia dengan berbagai perbedaannya dan mempraktikkan perilaku baik dan berakhlak mulia. Anak menghargai alam dengan cara merawatnya dan menunjukkan rasa sayang terhadap makhluk hidup yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.”

Dalam elemen CP tersebut, terdapat pemahaman konseptual umum yang perlu dipahami guru mengenai ruang lingkup elemen tersebut.

Pemahaman konseptual ini menjadi dasar penguraian perilaku yang diharapkan muncul pada anak sesuai dengan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Perilaku anak dapat berupa apa yang dikatakan, karya yang ditunjukkan, maupun tindakan yang dilakukan saat ia berkegiatan sendiri maupun bersama-sama.

Pemahaman konseptual nilai agama dan budi pekerti antara lain:

  1. nilai-nilai agama serta praktiknya dalam ibadah penting dibiasakan kepada anak sedini mungkin, salah satunya melalui contoh nyata dari lingkungan sekitarnya;
  2. penting menjaga hubungan dengan sesama dan merawat kelestarian alam sebagai salah satu bentuk pengamalan nilai-nilai ajaran agama;
  3. sikap toleransi dengan menghargai perbedaan agama dan kepercayaan perlu dipupuk agar terbentuk kehidupan yang harmonis dalam keberagaman.

Berikut adalah contoh uraian narasi elemen CP nilai agama dan budi pekerti ke dalam perilaku yang diharapkan muncul pada anak.

Anak mengenali dan mempraktikkan nilai dan kewajiban ajaran agamanya.Perilaku yang diharapkan muncul pada anak:

  1. mengenali kegiatan-kegiatan ibadah wajib sesuai agama dan kepercayaannya,
  2. menunjukkan sikap positif atas ibadah wajib sesuai agama dan kepercayaannya,
  3. mulai belajar mempraktikkan kegiatan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya ,
  4. mengenali sifat-sifat Tuhan,
  5. menunjukkan perilaku baik yang menggambarkan nilai ajaran agama atau kepercayaannya (seperti kasih sayang, suka membantu, jujur, sopan, hormat, berbuat baik, bersyukur, dan sebagainya),
  6. … (dapat ditambahkan sendiri oleh satuan PAUD).

Anak mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dalam interaksi dengan sesama dan alam (tumbuhan, hewan, lingkungan hidup).

  1. menunjukkan sikap menyayangi sesama makhluk hidup,
  2. menjaga kebersihan dan merawat lingkungan alam sekitar yang merupakan karunia Tuhan YME,
  3. … (dapat ditambahkan sendiri oleh satuan PAUD).

Anak mengenal keberagaman dan menunjukkan sikap menghargai agama dan kepercayaan orang lain.

  • mengenal dan menghormati adanya perbedaan agama dan kepercayaan,
  • menunjukkan sopan santun (tata krama) dan akhlak yang baik dalam bertindak dan berbicara,
  • … (dapat ditambahkan sendiri oleh satuan PAUD).

Elemen CP Jati Diri

Anak memiliki sikap positif dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan (nutrisi dan olahraga), dan keselamatan diri. Anak dapat mengenali, mengelola, mengekspresikan emosi diri, serta membangun hubungan sosial secara sehat. Anak menunjukkan perasaan bangga terhadap identitas keluarganya, latar belakang budayanya, dan jati dirinya sebagai anak Indonesia yang berlandaskan Pancasila.”

Update : Elemen CP Jati Diri PAUD tersebut sudah direvisi dan diganti menjadi sebagai berikut (sesuai dengan Surat Keputusan BSKAP 033/H/KR/2022) :

Anak mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosi diri serta membangun hubungan sosial secara sehat. Anak mengenal dan memiliki perilaku positif terhadap diri dan lingkungan (keluarga, sekolah, masyarakat, negara, dan dunia) serta rasa bangga sebagai anak Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan, aturan, dan norma yang berlaku. Anak menggunakan fungsi gerak (motorik kasar, halus, dan taktil) untuk mengeksplorasi dan memanipulasi berbagai objek dan lingkungan sekitar sebagai bentuk pengembangan diri.

Pemahaman konseptual elemen CP Jati Diri

  1. Rasa sayang dan perhatian kepada diri sendiri penting dibiasakan sejak dini sebelum memunculkan rasa sayang dan perhatian kepada orang maupun hal-hal di luar diri sendiri.
  2. Kemampuan untuk mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku diri menjadi dasar agar dapat mencapai tujuan belajar
  3. dan pengembangan diri baik di bidang akademik maupun non-akademik.
  4. Warga Indonesia dengan keberagamannya perlu memiliki perasaan bangga terhadap identitas diri, keluarga, serta latar belakang budaya dengan berlandaskan Pancasila.

Contoh uraian elemen CP ke dalam perilaku yang diharapkan muncul pada anak:

Anak memiliki sikap positif dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan (nutrisi dan olahraga), dan keselamatan diri.

  1. menunjukkan kesediaan untuk terlibat dengan kegiatan yang terkait dengan aktivitas membersihkan tubuhnya,
  2. menunjukkan kesediaan untuk mengonsumsi makanan/ minuman yang bernutrisi,
  3. menunjukkan kesediaan untuk terlibat dalam kegiatan yang terkait dengan aktivitas berolahraga,
  4. menunjukkan kesediaan berperilaku menjaga keselamatan dirinya,
  5. menunjukkan keterampilan untuk melakukan koordinasi motorik kasar dan halus,
  6. … (dapat ditambahkan sendiri oleh satuan PAUD).

Anak dapat mengenali, mengelola, mengekspresikan emosi diri, serta membangun hubungan sosial secara sehat.

  1. mampu mengenali emosi yang dirasakannya dan situasi yang menyebabkannya,
  2. mampu mengenali emosi orang-orang terdekatnya melalui kemampuannya mengidentifikasi berbagai
  3. ekspresi wajah yang ditunjukkan kepadanya (misalnya ekspresi marah, senang, terkejut, sedih, dll.),
  4. mampu mengekspresikan emosinya secara wajar,
  5. mampu menggunakan strategi sederhana untuk meregulasi (mengelola) emosi,
  6. … (dapat ditambahkan sendiri oleh satuan PAUD).

Anak menunjukkan perasaan bangga terhadap identitas keluarganya, latar belakang budayanya, dan jati dirinya sebagai anak Indonesia yang berlandaskan Pancasila.

  1. memiliki gambaran yang positif tentang dirinya untuk membangun kepercayaan diri,
  2. mengidentifikasi nilai-nilai positif dalam keluarganya,
  3. mengenali identitas diri melalui kebiasaan budaya dalam keluarganya,
  4. menunjukkan rasa ingin tahu terhadap budaya-budaya yang berbeda darinya,
  5. menunjukkan sikap positif terhadap budaya-budaya yang beragam,
  6. menunjukkan sikap positif terhadap identitas kebangsaannya sebagai anak Indonesia,
  7. … (dapat ditambahkan sendiri oleh satuan PAUD).

Elemen CP Dasar-dasar Literasi dan STEAM

Anak menunjukkan kemampuan mengenali dan memahami berbagai informasi seperti gambar, tanda, simbol, dan cerita. Anak mampu mengomunikasikan pikiran dan perasaan secara lisan, tulisan, atau menggunakan berbagai media serta membangun percakapan. Anak menunjukkan minat dan berpartisipasi dalam kegiatan pra-membaca. Anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi, eksplorasi, dan eksperimen. Anak mengenal, mengembangkan sikap peduli dan tanggung jawab dalam pemeliharaan alam, lingkungan fisik, dan sosial. Anak menunjukkan kemampuan awal menggunakan dan merancang teknologi secara aman dan bertanggung jawab. Anak menunjukkan kemampuan dasar berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Anak dapat mengenali dan melihat hubungan antar pola, simbol, dan data, serta dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Anak mengeksplorasi berbagai proses seni, mengekspresikannya, serta mengapresiasi karya seni.”

Pemahaman konseptual elemen CP Dasar-dasar Literasi dan STEAM:

  1. Masa PAUD menjadi awal atau fondasi bagi proses belajar secara formal sehingga penting menumbuhkan rasa ingin tahu mengenai dirinya sendiri, orang lain, dan dunia.
  2. Pengetahuan dikonstruksi dari proses belajar, praktik, pengalaman dan observasi berbagai peristiwa, objek- objek, dan orang-orang yang beragam.
  3. Bahasa lisan merupakan dasar dari literasi dan berpikir kritis.
  4. Keterampilan literasi dasar dan numerasi dasar merupakan hal penting untuk dipelajari sebagai persiapan masuk Sekolah Dasar.
  5. Menumbuhkan minat dan apresiasi seni pada anak dapat menyeimbangkan aspek kognitif, afektif/emosional, dan psikomotor agar anak memiliki mental yang sehat.

Contoh uraian elemen CP ke dalam perilaku yang diharapkan muncul pada anak:

Anak menunjukkan kemampuan mengenali dan memahami berbagai informasi seperti gambar, tanda, simbol, dan cerita.

  1. menyimak dan merespons orang lain dalam berbagai konteks,
  2. memahami arti atau informasi dari gambar, tanda atau simbol (termasuk angka dan huruf) bahkan cerita,
  3. mampu mengutarakan, menunjukkan, atau menceritakan informasi yang diperoleh dari gambar, tanda, simbol (termasuk angka dan huruf) dan cerita,
  4. … (dapat ditambahkan sendiri oleh satuan PAUD).

Anak mampu mengomunikasikan pikiran dan perasaan secara lisan, tulisan, atau menggunakan berbagai media serta membangun percakapan.

  1. dapat menceritakan mengenai ide, gagasan, dan perasaannya,
  2. mengekspresikan ide, gagasan, perasaan melalui tulisan, gambar, atau karya dalam berbagai media,
  3. merespons secara tepat dalam komunikasi dua arah dan terlibat percakapan,
  4. … (dapat ditambahkan sendiri oleh satuan PAUD).

Anak menunjukkan minat dan berpartisipasi dalam kegiatan pra-membaca.

  1. memusatkan dan mempertahankan perhatian terhadap arahan guru atau informasi yang diberikan sebagai indikasi dalam kemampuan menyimak dan memirsa,
  2. anak dapat mengingat dan menyebutkan peristiwa atau tokoh dalam cerita
  3. atau informasi yang didapatkannya dari buku cerita, atau sumber- sumber lain sebagai indikasi dalam kemampuan menyimak dan memirsa,
  4. mengenal dan menyebutkan lebih dari satu ciri atau aspek dari objek yang diobservasi seperti warna, aroma, bunyi, bentuk, rasa,
  5. bertanya atau bercakap-cakap mengenai cerita yang didapatkan dari buku cerita atau sumber lain,
  6. mengenal fonik* setiap huruf dan dapat mengaitkannya dengan benda-benda, orang, atau objek di
  7. sekitarnya (*fonik merupakan metode pengenalan kata melalui proses mendengarkan bunyi huruf),
  8. … (dapat ditambahkan sendiri oleh satuan PAUD).

Anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi, eksplorasi, dan eksperimen.

  1. mengenal dan menyebutkan ciri-ciri diri sendiri, orang lain, dan dunia yang
  2. diobservasi melalui indra yang dimilikinya,
  3. bersedia terlibat dalam kegiatan uji coba, membuat prediksi, kemudian mendapatkan pengetahuan dari kegiatan uji coba berulang kali,
  4. mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengapa dan apa yang menyebabkan suatu peristiwa atau kejadian,
  5. … (dapat ditambahkan sendiri oleh satuan PAUD).

Anak mengenal, mengembangkan sikap peduli dan tanggung jawab dalam pemeliharaan alam, lingkungan fisik, dan sosial.

  1. menyadari akibat dari perilakunya sendiri atau orang lain sehingga anak dapat menilai perilaku yang baik dan buruk, benar dan salah, sopan dan tidak sopan dalam rangka memelihara alam, lingkungan fisik, dan sosial,
  2. menunjukkan perilaku peduli terhadap hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar dan bertanggung jawab merawat lingkungannya,
  3. membangun kemampuan regulasi diri yaitu menunjukkan perilaku yang terkendali sesuai harapan lingkungan seperti dapat menunggu, menunda, dan mengikuti aturan sederhana tanpa diingatkan,
  4. … (dapat ditambahkan sendiri oleh satuan PAUD).

Anak menunjukkan kemampuan awal menggunakan dan merancang teknologi secara aman dan bertanggung jawab.

  1. mendemonstrasikan penggunaan alat-alat maupun benda-benda yang memudahkan pekerjaan sesuai dengan fungsi alat tersebut tanpa merugikan dan membahayakan dirinya, orang lain, dan sekitarnya,
  2. memodifikasi peralatan maupun benda-benda yang ada untuk mempermudah aktivitasnya,
  3. … (dapat ditambahkan sendiri oleh satuan PAUD).

Anak menunjukkan kemampuan dasar berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.

  1. dapat menyebutkan atau menunjukkan perbedaan informasi yang disajikan, dapat membedakan mana yang
  2. nyata dan yang tidak nyata, mana yang benar dan yang salah,
  3. mengetahui hubungan sebab akibat dari suatu peristiwa atau kejadian sehari-hari,
  4. dapat memunculkan ide atau gagasan baru dalam kegiatan sehari-hari,
  5. dapat bekerja sama menyelesaikan masalah yang dihadapi, berdiskusi mengenai suatu hal, dan berbagi informasi yang diketahui dengan teman-temannya,
  6. … (dapat ditambahkan sendiri oleh satuan PAUD).

Anak dapat mengenali dan melihat hubungan antar pola, simbol, dan data, serta dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

  1. mampu memahami pola, simbol, dan data (termasuk angka dan huruf) yang diamati di lingkungan sekitarnya sebagai informasi untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari,
  2. mampu membilang jumlah benda atau objek dan menggunakan angka sebagai simbol jumlah objek atau benda,
  3. mampu memprediksi dan melanjutkan pola urutan simbol atau gambar,
  4. mampu membedakan, mengelompokkan objek atau benda di lingkungan sekitarnya berdasarkan karakteristik (bentuk, ukuran, jarak, dan sebagainya) sebagai refleksi kesadaran ruang,
  5. mampu melakukan komputasi/ operasi matematika sederhana dengan menggunakan objek konkret,
  6. … (dapat ditambahkan sendiri oleh satuan PAUD).

Anak mengeksplorasi berbagai proses seni, mengekspresikannya, serta mengapresiasi karya seni.

  1. merasa senang terlibat dalam berbagai macam aktivitas seni seperti bernyanyi, menari, melukis atau menggambar, membuat patung atau membentuk