10 Jenis Terapi Untuk ABK Anak Berkebutuhan Khusus. Anak berkebutuhan khusus (ABK) atau Anak Luar Biasa (ALB) adalah anak yang mengalami perbedaan dalam beberapa dimensi kemanusiannya yang terlambat dalam mencapai tujuan dan potensi secara maksimal.
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak berkebutuhan unik. Perlu adanya kesadaran masyarakat akan inklusifitas terhadap difabel bukan hanya pemberdayaan imprastruktur, pengalaman di luar negri, di kereta api ada bangku khusus difabel. Di lembaga pendidikan kita belum ramah difabel, apa kita harus memasukan ke lembaga khusus yg justru akan menjadikan mereka anti sosial? Terlepas dari hal ini kita simak terapi mandiri anak ABK berikut ini.
11 Jenis Terapi Untuk ABK Anak Berkebutuhan Khusus
Berikut ini ada 11 jenis terapi anak berkebutuhan khusus yang diakui oleh para ahli yang dapat digunakan oleh kita para pengasuh para pendidik anak berkebutuhan khusus sebagai modal ihtiar untuk menuju kesembuhan ABK :
1) Terapi Bermain untuk ABK
Meskipun terdengarnya aneh, seorang anak berkebutuhan khusus membutuhkan pertolongan dalam belajar bermain. Bermain dengan teman sebaya berguna untuk belajar bicara, komunikasi dan interaksi social. Seorang pendidik/terapis bermain bisa membantu anak dalam hal ini dengan teknik-teknik tertentu.
2) Terapi Perkembangan untuk ABK
Terapi perkembangan contohnya Floortime, Son-rise dan RDI (Relationship Developmental Intervention). Artinya anak dipelajari minatnya, kekuatannya dan tingkat perkembangannya, kemudian ditingkatkan kemampuan sosial, emosional dan Intelektualnya. Terapi perkembangan berbeda dengan terapi perilaku seperti ABA yang lebih mengajarkan ketrampilan yang lebih spesifik.
3) Applied Behavioral Analysis (ABA) untuk ABK
ABA adalah jenis terapi yang telah lama dipakai, telah dilakukan penelitian dan didisain khusus untuk anak dengan autisme. Sistem yang dipakai adalah memberi pelatihan khusus pada anak dengan memberikan positive reinforcement (hadiah/pujian). Jenis terapi ini bias diukur kemajuannya. Saat ini terapi inilah yang paling banyak dipakai di Indonesia.
4) Terapi Perilaku untuk ABK.
Anak autistik seringkali merasa frustrasi. Teman-temannya seringkali tidak memahami mereka, mereka merasa sulit mengekspresikan kebutuhannya, Mereka banyak yang hipersensitif terhadap suara, cahaya dan sentuhan.
Tak heran bila mereka sering mengamuk. Seorang terapis perilaku terlatih untuk mencari latar belakang dari perilaku negatif tersebut dan mencari solusinya dengan merekomendasikan perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk memperbaiki perilakunya,
5) Terapi Fisik untuk ABK
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan pervasif. Banyak diantara individu autistik mempunyai gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya. Kadang-kadang tonus ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya kurang bagus. Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-ototnya dan memperbaiki keseimbangan tubuhnya.
6) Terapi Wicara untuk ABK
Hampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam bicara dan berbahasa. Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula individu autistic yang non-verbal atau kemampuan bicaranya sangat kurang.
Kadang-kadang bicaranya cukup berkembang, namun mereka tidak mampu untuk memakai bicaranya untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan orang lain. Dalam hal ini terapi wicara dan berbahasa akan sangat menolong.
7) Terapi Biomedik untuk ABK
Terapi biomedik dikembangkan oleh organisasi bernama DAN (Defeat Autism Now). Banyak dari para perintisnya mempunyai anak autistik. Mereka sangat gigih melakukan riset dan menemukan bahwa gejala-gejala anak ini diperparah oleh adanya gangguan metabolisme yang akan berdampak pada gangguan fungsi otak.
Oleh karena itu anak-anak ini diperiksa secara intensif, pemeriksaan, darah, urin, feses, dan rambut. Semua hal abnormal yang ditemukan dibereskan, sehingga otak menjadi bersih dari gangguan. Terrnyata lebih banyak anak mengalami kemajuan bila mendapatkan terapi yang komprehensif, yaitu terapi dari luar dan dari dalam tubuh sendiri (biomedis).
8) Terapi Okupasi untuk ABK
Hampir semua anak autistik mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. Gerak-geriknya kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang pinsil dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap makanan kemulutnya, dan lain sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat penting untuk melatih mempergunakan otot-otot halusnya dengan benar.
9) Terapi Visual untuk ABK
Individu autistik lebih mudah belajar dengan melihat (visual learners/visual thinkers). Hal inilah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan metode belajar komunikasi melalui gambar-gambar, misalnya dengan metode PECS (Picture Exchange Communication System). Beberapa video games bisa juga dipakai untuk mengembangkan ketrampilan komunikasi.
10) Terapi Sosial untuk ABK
Kekurangan yang paling mendasar bagi individu autisme adalah dalam bidang komunikasi dan interaksi. Banyak anak-anak ini membutuhkan pertolongan dalam ketrampilan berkomunikasi 2 arah, membuat teman dan main bersama ditempat bermain. Seorang terapis sosial membantu dengan memberikan fasilitas pada mereka untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan mengajari cara-caranya.