Proses Menalar Dalam Pendekatan Saintifik PAUD. Proses menalar adalah tahap ke empat dalam tahap pembelajaran PAUD menggunakan pendekatan saintifik. Sesuai Kurikulum 2013 PAUD, pendekatan saintifik membagi tahapan pendekatan saintifik PAUD ada lima yaitu :
5 Tahap/ Proses Pendekatan Saintifik PAUD
- Proses Mengamati
- Proses Menanya
- Proses Mengumpulkan Informasi
- Proses Menalar
- Proses Mengomunikasikan
Proses Menalar Dalam Pendekatan Saintifik PAUD
Proses menalar untuk anak usia dini menghubungkan atau mencocokkan pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan pengalaman baru yang didapatkannya.
Sepertinya pernyataan anak-anak di atas tidak nyambung, tetapi sesungguhnya Dafa menghubungkan kangkung termasuk tumbuhan daun dan Alifa menghubungkan binatang yang suka makan daun.
Proses asosiasi dapat terlihat saat anak mampu:
- Menyebutkan persamaan: “Telinga kelinci panjang seperti telinga kambing”
- Menyebutkan perbedaan: “Tapi telinga kelinci ujungnya ke atas, kalau telinga kamping ujungnya ke bawah.”
- Mengelompokkan: “Kelinci itu kakinya empat, seperti kodok, kambing, kucing, dan anjing”
- Membandingkan: “yang lompatnya paling cepat pastilah kanguru”
- Dst
Dafa menimpali, ”kelinci suka kangkung tidak ya.?”
“ulat juga makan daun” kata Alifa
Sebagian besar anak mengalami kesulitan untuk membuat hubungan satu benda dengan benda lain atau satu kejadian dengan kejadian lain. Guru bisa membantu membangun pemahaman anak dengan mengajukan pertanyaan.
- Daun ini pinggirnya bergerigi seperti apa ya..?
- Apabila anak menghubungkan dengan sesuatu, maka guru harus menguatkan dan bertanya yang lebih luas lagi, misalnya: “Bu guru daunnya warna coklat seperti warna pintu itu”. Guru bisa menguatkan: “oya … benar, terus apa lagi yang berwarna coklat…?”
Dukungan Guru Pada Tahap Proses Menalar Pendekatan Saintifik PAUD
Berikut ini adalah contoh dukungan yang dapat diberikan oleh guru pada tahapan pembelajaran PAUD yang menggunakan pendekatan saintifik :
Contoh Penerapan:
Anak-anak membandingkan, mengelompokkan dan melakukan pengukuran
Dukungan Guru:
- Memperjelas/mematangkan pengetahuan yang diperoleh anak sesuai dengan standar pengetahuan yang seharusnya dengan berbagai cara, contohnya:
- Dengan membandingkan, misalnya, “Coba perhatikan kembali, apakah sama pelepah daun pisang tunas, dengan pelepah pisang yang muda dan yang tua?”
- Dengan mengelompokkan, misal, “Mari kita pilah apakah semua pisangnya sudah matang?
- “Bagaimana kita tahu kalau buah pisang itu sudah matang?”
- Dengan melakukan pengukuran, misal, “Kira-kira berapa jengkal panjang batang daun pisang itu? Siapa yang akan mengukurnya.”
- Berikan penguatan atas pengetahuan baru yang didapatkan anak agar menjadi bagian pengetahuan yang masuk ke dalam ingatan anak.